Pororo Si Kucing Lucu bisa berbisnis

Kalau kamu sering scroll TikTok dan tiba-tiba berhenti karena lihat kucing lucu pakai hoodie atau baju adat lengkap dengan topi mini, besar kemungkinan itu adalah Pororo, kucing viral milik Cici Chania. 

Bukan kucing biasa, Pororo sudah jadi bintang di jagat maya—model tetap dalam setiap konten jualan pakaian dan aksesori kucing yang dibuat Cici. Yang menarik? Semua ini berawal dari iseng!

Awalnya Cuma Bikin Konten Lucu

Cici Chania bukan siapa-siapa di awal. Ia hanya seorang mahasiswa kreatif yang suka utak-atik baju boneka dan iseng mendandanin kucingnya, Pororo. Dulu niatnya cuma bikin hiburan untuk teman-teman di TikTok, tapi ternyata antusias penonton luar biasa. Komentar seperti “Lucu banget bajunya!” atau “Itu beli di mana, Kak?” mulai berdatangan. Dari situlah Cici sadar: ini bukan cuma konten, tapi peluang!

Pororo, Kucing Model yang Sabar dan Menggemaskan

Pororo bukan cuma jadi peliharaan, tapi partner bisnis. Ia jinak, ekspresif, dan terbiasa difoto sejak kecil. Dengan muka datarnya yang lucu dan gaya pasrah saat didandani, Pororo sukses bikin netizen jatuh hati. Berkat dia, Cici bisa menjual puluhan bahkan ratusan outfit kucing per bulan. Dari yang lucu-lucu seperti piyama dan baju kodok, sampai yang elegan seperti kebaya dan jas mini. Semua ludes!

Bangun Brand Lokal Berkat Cinta pada Kucing

Melihat respon pasar yang besar, Cici akhirnya meluncurkan brand sendiri: “Pawfash by Cici”—brand lokal khusus baju dan aksesori kucing dengan desain lucu, nyaman, dan Instagrammable. Setiap rilis produk baru, Pororo selalu jadi model utama. Bahkan banyak pembeli yang bilang, mereka beli karena “ingin lihat kucingnya secantik Pororo.”

Strategi Unik: Konten + Karakter = Melekat di Hati

Kunci sukses Cici bukan cuma jualan, tapi juga branding lewat karakter Pororo. Dia tidak menjual produk secara hard-selling. Ia mengemasnya dalam cerita, keseharian Pororo, bahkan drama kecil seperti "Pororo ngambek karena bajunya kekecilan" atau "Pororo galau ditinggal paket datang." Ini bikin audiens terhubung secara emosional, bukan sekadar tertarik karena diskon.

Komunitas Pecinta Kucing Jadi Kekuatan

Cici aktif membangun komunitas lewat TikTok dan Instagram. Ia sering repost kucing pelanggan yang memakai produknya, bikin giveaway, dan bahkan mengadakan event “Outfit of The Meow.” Pelanggan bukan cuma beli, tapi ikut merasa jadi bagian dari keluarga besar Pororo. Ini yang bikin loyalitas mereka tinggi dan penjualan terus naik.

Pelajaran dari Cici dan Pororo

1. Hobi Bisa Jadi Bisnis Asal Digali

Cici hanya mulai dari hal yang ia suka—main sama kucing dan mendandani. Tapi karena konsisten dan kreatif, hobinya berubah jadi peluang bisnis yang menjanjikan. Pesannya jelas: jangan remehkan hal-hal yang kita nikmati, karena dari sanalah ide besar bisa lahir.

2. Personal Branding Lewat Hewan Peliharaan

Pororo bukan hanya kucing, tapi wajah dari sebuah brand. Ini menunjukkan bahwa karakter (bahkan hewan!) bisa jadi aset dalam membangun identitas bisnis. Selama otentik, lucu, dan bisa membangun koneksi emosional, peluang untuk viral terbuka lebar.

3. Gunakan Media Sosial Sebagai Etalase dan Cerita

TikTok bukan cuma tempat hiburan, tapi etalase bisnis yang sangat powerful. Konten Cici tidak rumit—sederhana, lucu, relatable, dan konsisten. Ia tahu bahwa hari ini, audiens butuh lebih dari sekadar produk; mereka ingin hiburan, cerita, dan kedekatan.

Meong yang Bikin Menginspirasi

Kisah Pororo dan Cici Chania membuktikan bahwa dunia digital membuka banyak jalan untuk sukses, bahkan lewat hal yang paling sederhana: seekor kucing. Dengan kreativitas, cinta, dan konsistensi, keduanya mengubah hiburan jadi sumber penghasilan. Jadi, kalau kamu punya hobi, peliharaan lucu, atau ide kecil di kepala, jangan ragu. Bisa jadi itu adalah Pororo-mu sendiri—yang siap mengantarkanmu pada kesuksesan dengan cara yang menyenangkan.