Usaha yang Pernah Jaya di Tahun 90an

Kalau ngomongin soal usaha yang pernah berjaya di tahun 90an, rasanya kayak buka album kenangan yang penuh warna. Zaman belum secanggih sekarang, internet belum meledak kayak sekarang, tapi jangan salah—usaha-usaha waktu itu tetap bisa bikin pemiliknya hidup mapan dan disegani. Mungkin bagi generasi sekarang, nama-nama usaha ini terdengar asing atau jadul banget, tapi dulu mereka adalah rajanya pasar, jadi primadona di mana-mana. Ada yang bertahan sampai sekarang, ada juga yang tenggelam tergerus zaman. Tapi yang jelas, mereka pernah jadi bagian penting dari ekonomi rakyat. Yuk, kita bahas satu per satu usaha yang dulu sempat berjaya di era 90an!
Warung Video dan Rental VCD
Hiburan Favorit Sebelum Era Streaming
Sebelum Netflix, Disney+, atau YouTube hadir di genggaman, hiburan rakyat tahun 90an datang dari tempat-tempat yang namanya warung video atau rental VCD. Di sini orang bisa nyewa film terbaru, nonton bareng keluarga, atau sekadar cari kaset karaoke buat nyanyi di rumah. Warung rental ini selalu ramai, apalagi saat liburan sekolah. Dengan rak-rak penuh VCD dari film action, drama Korea lawas, sampai film horor lokal, tempat ini jadi surga hiburan murah meriah. Modalnya waktu itu cuma rak, koleksi VCD, TV, dan kadang kursi plastik buat nonton di tempat. Beberapa bahkan buka studio kecil buat nonton bareng. Tapi semua berubah ketika digital datang. Meski begitu, usaha ini pernah berjaya luar biasa di masanya.
Wartel (Warung Telekomunikasi)
Solusi Komunikasi Sebelum HP Merakyat
Zaman dulu, punya telepon rumah aja udah jadi kebanggaan. Belum banyak orang punya, apalagi handphone. Makanya, wartel jadi usaha yang sangat laris. Orang ke wartel buat telepon keluarga di luar kota, menelepon gebetan, atau sekadar tanya kabar saudara. Biasanya satu wartel punya bilik-bilik kecil berisi telepon. Orang masuk, telpon, bayar sesuai menit yang dipakai. Wartel juga sering nyambung dengan warung fotokopi dan jasa pengetikan. Tapi saat HP mulai terjangkau dan SMS jadi gaya hidup, perlahan wartel pun ditinggalkan. Meski begitu, di masa jayanya, wartel adalah bisnis idaman yang hampir selalu ramai.
Usaha Pengetikan dan Rental Komputer
Pahlawan Skripsi dan Tugas Sekolah
Sebelum laptop jadi barang umum dan printer rumahan jadi murah, anak sekolah dan mahasiswa sangat bergantung pada jasa pengetikan dan rental komputer. Usaha ini selalu rame jelang ujian, tugas akhir, atau pendaftaran beasiswa. Lokasinya biasanya dekat kampus, sekolah, atau warnet. Pelanggan tinggal bawa tulisan tangan, lalu jasa pengetikan akan mengetik rapi di Word. Rental komputer juga jadi tempat favorit untuk main game offline kayak Age of Empires, Counter Strike, atau bikin tugas sambil nyemil mi instan. Usaha ini dulu punya penghasilan harian stabil dan loyal customer. Sayangnya, sekarang makin langka karena semua orang udah punya perangkat sendiri.
Usaha Sablon Kaos dan Cetak Undangan
Kreativitas Cetak yang Tak Pernah Sepi
Kalau ada orang nikah, sunatan, ulang tahun, atau acara RT di tahun 90an, pasti ada undangan fisik yang dicetak dengan model khas. Usaha cetak undangan adalah bisnis yang selalu ramai karena segala sesuatu dulu serba manual dan perlu media fisik. Begitu juga dengan sablon kaos, dari kaos reuni, seragam event, sampai promosi partai, semuanya lewat jasa sablon. Modalnya cukup mesin sablon sederhana, tinta, dan kreativitas desain. Meski sekarang udah bergeser ke printing digital, di era 90an, usaha sablon adalah salah satu yang paling dicari.
Warnet dan Game Center
Dunia Maya Versi Awal
Menjelang akhir 90an, internet mulai masuk ke Indonesia dan melahirkan satu jenis usaha yang meledak—warnet alias warung internet. Anak-anak sekolah, mahasiswa, dan orang kantoran semua berebut nyoba internet di warnet. Meski koneksinya lambat dan bunyinya khas, pengalaman browsing pertama kali itu bikin ketagihan. Lalu di sudut yang lain, lahir juga game center. Tempat main PlayStation, dari PS1 sampai PS2, dengan kursi panjang dan TV tabung besar. Anak-anak ngumpul tiap sore atau weekend buat main bareng. Pemilik usaha tinggal sediakan tempat nyaman dan game terbaru, dan cuan pun ngalir deras. Sekarang warnet mungkin sepi, tapi di era 90an dan awal 2000an, ini adalah bisnis paling ngetren sejagat.
Jualan Mainan Tradisional dan Kartu
Hiburan Murah yang Bikin Anak-anak Ketagihan
Sebelum gadget masuk ke tangan anak-anak, hiburan mereka datang dari mainan tradisional. Jualan yoyo, kelereng, gasing, atau kartu Dragon Ball dan Digimon jadi ladang usaha yang manis. Di depan sekolah atau pasar malam, penjual mainan selalu dikerubungi anak-anak. Bahkan ada yang jual mainan dari bahan bekas, bikinan tangan, atau buatan lokal. Modalnya kecil, tapi keuntungannya bisa terus muter karena permintaan tinggi. Sekarang mungkin hanya jadi kenangan, tapi usaha ini dulu sangat digandrungi.
Jasa Tukang Foto dan Studio Potret
Foto Studio: Simbol Gaya dan Momen Bersejarah
Sebelum kamera digital dan selfie jadi budaya, foto di studio adalah momen spesial. Orang berdandan rapi, pakai baju terbaik, dan datang ke studio untuk difoto. Studio foto selalu ramai saat wisuda, pernikahan, atau bahkan buat foto keluarga tahunan. Jasa tukang foto keliling juga eksis di tempat wisata, bawa kamera analog dan cetak foto langsung. Modal kamera profesional dan printer cetak sudah cukup untuk buka jasa ini. Walaupun sekarang banyak yang beralih ke ponsel, jasa potret tetap punya tempat di hati generasi 90an.
Gerobak Jajanan Keliling
Usaha Kecil, Untung Gede
Di masa 90an, gerobak jajanan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ada tukang cilok, tukang kue cubit, tukang es goyang, atau penjual telur gulung. Gerobak sederhana tapi bisa menghidupi keluarga. Mereka parkir depan sekolah, kantor, atau keliling komplek. Makanan mereka sederhana tapi selalu dicari. Karena harga murah dan rasa khas, usaha ini bisa berputar cepat. Sampai sekarang pun, usaha gerobakan masih relevan, bahkan makin naik kelas lewat branding kekinian.
Bisnis 90an, Sumber Inspirasi Kekinian
Usaha yang pernah berjaya di tahun 90an memang banyak yang berubah atau bahkan hilang, tapi semangat dan model bisnisnya masih relevan banget buat zaman sekarang. Dari usaha rental, cetak, warung kecil, sampai jasa berbasis komunitas, semua menunjukkan bahwa kreativitas dan kebutuhan pasar selalu jadi kunci sukses. Banyak dari usaha ini bisa dihidupkan kembali dengan sentuhan digital—seperti jasa sablon online, rental digital, atau jajan gerobak yang dipasarkan lewat media sosial. Jadi kalau kamu lagi cari ide usaha, jangan remehkan inspirasi dari masa lalu. Siapa tahu, justru dengan menghidupkan kembali nostalgia bisnis 90an, kamu bisa jadi pelopor tren baru yang lagi dicari generasi sekarang. Siap nostalgia sambil cuan?